Akhir-akhir ini aku sangat ketakutan Kulihat dahan-dahan berguguran satu persatu Ranting bercakap, akan ada masaku untuk patah dan jatuh Pohon berbisik meminta maaf, ia tak bisa menghentikan waktu Lalu kami, sesama makhluk yang hinggap mulai cemas Banyak yang mengatakan segera berkemas Mereka mulai mengumpulkan emas-emas Apa daya ku yang kian lemas Sesekali kau hinggap, mengajakku bercakap Maaf aku masih gagap Kini udara semakin pengap Kau bilang tinggalkan saja tempat ini Ranting semakin rapuh dan engkau pergi Kini aku sendiri Merenung mencoba berfikir apa yang terjadi Suasana semakin sepi Aku benar benar sendiri Andai bisa kutinggalkan, maka akan aku tinggalkan. Tapi apalah daya ku, aku sudah terlanjur hinggap dan kini terperangkap di dahan ini.
Memupuk kecurigaan bahwa jangan-jangan firman Tuhan itu salah satunya berada di hembusan angin, hujan lebat, kicau burung, suara penjual jamu gendong, tangisan bayi, dsb. hmm mari ikuti tulisanku. kita menyelam bersama.