Katakan bahwa kamu mencintaiku, kaulah satu-satunya dan tak akan tergantikan. Hidupmu tak bergantung hidup siapapun. keberadaanmu abadi. Logikaku tak akan pernah mampu menjangkau darimana rasa ini berawal, namun yang ku tahu bahwa, benar aku sangat mencintaimu. aku sangat merindukanmu Kekasih.
Aku selalu termenung dalam kesunyianku, dan kau selalu datang bersama semilir angin membawa daun gugur. rayuanmu mengusap kepalaku membuatku semakin larut. sedetik kemudian kita saling diam. kau tatap mataku tajam sedangkan aku tak mampu melirikmu sedikitpun. kau dekap lembut tubuhku ini. karena hanya engkau yang tahu bahwa tubuh ini mulai rapuh. tak jarang keyakinanku padamu lepas begitu saja, namun dengan sabar kau rangkai kembali.
Inikah cinta yang tak terbatas dimensi, Kau kerap kali menatapku namun sering ku acuhkan. dan ketika aku mulai merenung, kau masih menatapku. Sedangkan aku mulai sungkan.
Cintamu selalu diatas, sedangkan aku tak tahu apakah kau mencintaiku. Kau nyata sedangkan aku maya, kau abadi sedangkan aku mati, kau ada sedangkan aku tiada, kau tinggi sedangkan aku rendah, kau agung sedangkan aku sebiji jagung, kau samudera sedangkan aku buih, kau kasat mata dan aku masih cinta. Selamanya.
Kapan kita berjumpa lagi? meski kerap kali aku takut untuk menemuimu. bukan karena aku berat atas apa yang sudah aku capai. tapi aku takut menemuimu jika kelak kau acuhkan aku, dan aku sudah tak bisa kembali untuk memperbaiki.
Tuhan Kekasih, Cintailah aku.
Aku selalu termenung dalam kesunyianku, dan kau selalu datang bersama semilir angin membawa daun gugur. rayuanmu mengusap kepalaku membuatku semakin larut. sedetik kemudian kita saling diam. kau tatap mataku tajam sedangkan aku tak mampu melirikmu sedikitpun. kau dekap lembut tubuhku ini. karena hanya engkau yang tahu bahwa tubuh ini mulai rapuh. tak jarang keyakinanku padamu lepas begitu saja, namun dengan sabar kau rangkai kembali.
Inikah cinta yang tak terbatas dimensi, Kau kerap kali menatapku namun sering ku acuhkan. dan ketika aku mulai merenung, kau masih menatapku. Sedangkan aku mulai sungkan.
Cintamu selalu diatas, sedangkan aku tak tahu apakah kau mencintaiku. Kau nyata sedangkan aku maya, kau abadi sedangkan aku mati, kau ada sedangkan aku tiada, kau tinggi sedangkan aku rendah, kau agung sedangkan aku sebiji jagung, kau samudera sedangkan aku buih, kau kasat mata dan aku masih cinta. Selamanya.
Kapan kita berjumpa lagi? meski kerap kali aku takut untuk menemuimu. bukan karena aku berat atas apa yang sudah aku capai. tapi aku takut menemuimu jika kelak kau acuhkan aku, dan aku sudah tak bisa kembali untuk memperbaiki.
Tuhan Kekasih, Cintailah aku.
Komentar
Posting Komentar