Nasib memang tiada yang tahu. Perahu yang ku tumpangi ini entah berlabuh kemana. Samudera yang ku arungi ini entah berujung dimana. Nasib memang tiada yang tahu. Meski kau sembunyikan rindu dalam botol lalu kau hanyutkan. Pasti akan kembali jua. Kau bilang nasib tiada yang tahu. Hanyutlah, Kekasih. Layar sudah dibentangkan, tiada kata kembali. Biarkan kami bersama buih yang terombang ambing tak berdaya. Iya, nasib memeng tak ada yang tahu. ~Sob
Memupuk kecurigaan bahwa jangan-jangan firman Tuhan itu salah satunya berada di hembusan angin, hujan lebat, kicau burung, suara penjual jamu gendong, tangisan bayi, dsb. hmm mari ikuti tulisanku. kita menyelam bersama.