Langsung ke konten utama

Begini

Nasib memang tiada yang tahu.

Perahu yang ku tumpangi ini entah berlabuh kemana.

Samudera yang ku arungi ini entah berujung dimana.

Nasib memang tiada yang tahu.

Meski kau sembunyikan rindu dalam botol lalu kau hanyutkan.

Pasti akan kembali jua.

Kau bilang nasib tiada yang tahu.

Hanyutlah, Kekasih.

Layar sudah dibentangkan, tiada kata kembali.

Biarkan kami bersama buih yang terombang ambing tak berdaya.

Iya, nasib memeng tak ada yang tahu.


~Sob













Komentar

Postingan populer dari blog ini

PALESTINA

Pernah suatu hari Aku berharap pada lisan Lelah kaki karena berjalan Entah kapan ini berakhir Semenjak ini telah dimulai Tak pernah ku ragu sedikitpun Ingin ku bangun sesuatu Negara yang aman dan tentram Akankah ini sebuah angan? Maret/27/2016 Surabaya 01:03 -So b

Jangan marah, Kekasih

jangan marah Kekasih. kau yang ciptakan aku dan memilihkan nasib serta takdirku. perjumpaan kita sebentar lagi. aku sangat merindukanmu, memelukmu dan bergelandotan menggandeng tangan sucimu. Kekasih akan aku lakukan apa saja asal kau tak marah kepadaku. jangankan menyebrangi samudra, matipun jika mendekatkan kita aku siap menempuhnya. semoga kau masih disini dan mengerti apa yang sekarang aku lakukan. kau bisikkan padaku "Buatlah kopi hitam tanpa gula, waktumu untuk kembali kepadaku bukan saat ini. nikmati kepahitan. aku dekat denganmu. dan suatu saat kita akan berjumpa" aku malu terhadapmu, apa yang harus aku jawab ketika kelak kau bertanya ngapain aja semasa hidupku. Jangan marah Kekasih, aku tak sanggup membayangkan raut wajahmu ketika merengut. itu saja aku tak kuat apalagi kau palingkan dan acuhkan aku. aku menyerah, aku menyerah, aku menyerah atasMu. hati ini milikmu. ya 'alimul ghoib, kau tahu apa yang tersembunyi dari setiap rahasia. aku menyerah atas

-HAHAHA-

Kulihat kau bersolek dari ujung jendela Hahaha Kuhampiri lalu kucubit tangannmu Kau balas senyum sembari memukulku Ingin rasanya kudekap tubuh dinginmu Tapi apa daya Hahaha Sekali lagi ku lihat kau lukis wajahmu Namun kini lukisan sedih Ketika aku bertanya Ada apa sebenarnya Kau jawab… kau telah muak dengan cinta Februari/13/2016 Surabaya 02:00 -Sob